Download file softnya aja
Link Download
Mediafire
Link Download
Mediafire
Lengkapnya ada di File Soft !!
A. Sejarah Kerajaan Mataram
Kuno
Sejarah Indonesia mengenal dua Kerajaan
Mataram, yaitu Mataram Kuno yang bercorak Hindu-Buddha dan Mataram Islam yang
merupakan cikal bakal Kesultanan Yogyakarta dan Surakarta. Kedua kerajaan itu
berbeda dalam hal agama dan dinasti, namun kedua-duanya berkembang pada daerah
yang sama yaitu di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
a.
Kehidupan politik Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno dikenal sebagai
kerajaan yang toleran dalam hal beragama. Sebab, di Kerajaan Mataram Lama
berkembang agama Buddha dan Hindu secara berdampingan. Kerajaan ini diperintah
oleh dua dinasti, yaitu Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu dan Dinasti
Syailendra yang beragama Buddha. Berdasarkan interpretasi terhadap
prasasti-prasasti bahwa kedua dinasti itu saling bersaing berebut pengaruh dan
kadang-kadang memerintah bersama-sama. Asal usul Dinasti Sanjaya tercantum
dalam prasasti Canggal (732 M) yang menyebutkan bahwa Sanjaya adalah keponakan
Sanna (anak dari Sannaha). Dinasti Syailendra sendiri tercantum dalam prasasti
Sojomerto (tidak berangka tahun), isinya menceritakan tentang Dapuntahyang
Syailendra.
Berdasarkan Prasasti Canggal (732 M),
terletak di atas Gunung Wukir, Kecamatan Salam Magelang, diketahui bahwa raja
pertama dari Dinasti Sanjaya adalah Sanjaya yang memerintah di ibu kota bernama
Medang. Prasasti itu juga menceritakan tentang pendirian sebuah lingga (lambang
dewa Syiwa) di atas bukit di wilayah Kunjarakunja oleh Raja Sanjaya pada
tanggal 6 Oktober 732.
Disebutkan juga tentang Pulau Jawa yang
subur dan banyak menghasilkan gandum atau padi dan kaya akan tambang emas, yang
mula-mula diperintah oleh Raja Sanna. Setelah Raja Sanna meninggal, ia
digantikan oleh Raja Sanjaya, anak saudara perempuan Raja Sanna. Raja Sanjaya
adalah seorang raja yang gagah berani yang telah menaklukkan raja di
sekelilingnya dan menjadikan kemakmuran bagi rakyatnya . Menurut Carita
Parahyangan (buku sejarah Pasundan), disebutkan Sanna berasal dari Galuh
(Ciamis).
Selain prasasti Canggal, ada juga prasasti
Kalasan (778 M) yang terdapat di sebelah timur Yogyakarta. Dalam prasasti itu
disebutkan Raja Panangkaran dengan nama Syailendra Sri Maharaja Dyah Pancapana
Rakai Panangkaran. Hal itu menunjukkan bahwa raja-raja keturunan Sanjaya
termasuk keluarga Syailendra.
Prasasti Kedu ( Prasasti Mantyasih )
berangka tahun 907 M mencantumkan silsilah raja-raja yang memerintah di
Kerajaan Mataram. Prasasti Kedu dibuat pada masa Raja Rakai Dyah Balitung.
Adapun silsilah raja-raja yang pernah memerintah di Mataram yaitu sebagai
berikut.
1. Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya
2. Sri Maharaja Rakai Panangkaran
3. Sri Maharaja Rakai Panunggalan
4. Sri Maharaja Rakai Warak
5. Sri Maharaja Rakai Garung
6. Sri Maharaja Rakai Pikatan
7. Sri Maharaja Rakai Kayuwangi
8. Sri Maharaja Rakai Watuhumalang
9. Sri Maharaja Rakai Dyah Balitung.
Menurut prasasti Kedu dapat diketahui bahwa
Raja Sanjaya digantikan oleh Rakai Panangkaran. Selanjutnya salah seorang
keturunan raja Dinasti Syailendra yang bernama Sri Sanggrama Dhananjaya
berhasil menggeser kekuasaan Dinasti Sanjaya yang dipimpin Rakai Panangkaran
pada tahun 778. Sejak saat itu, Kerajaan Mataram dikuasai sepenuhnya oleh
Dinasti Syailendra.
Tahun 778 sampai dengan tahun 856 sering
disebut sebagai pemerintahan selingan. Sebab, antara Dinasti Syailendra dan
Dinasti Sanjaya silih berganti berkuasa. Dinasti Syailendra yang beragama
Buddha mengembangkan Kerajaan Mataram Lama yang berpusat di Jawa Tengah bagian
selatan, sedangkan Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu mengembangkan kerajaan
yang berpusat di Jawa Tengah bagian Utara.
Puncak kejayaan Dinasti Sanjaya terjadi
pada masa pemerintahan Raja Dyah Balitung yang menguasai Jawa Tengah dan Jawa
Timur. Ia mendirikan candi Prambanan dan Loro Jonggrang menurut model
candi-candi Syailendra. Masa pemerintahan raja-raja Mataram setelah Dyah
Balitung tidak terlalu banyak sumber yang menceritakannya. Yang dapat diketahui
adalah nama-nama raja yang memerintah, yakni, Daksa (913-919), Wawa (919-924),
Tulodhong (924-929), sampai Mpu Sindok pada tahun 929 M memindahkan ibu kota
kerajaan dari Medang ke Daha (Jawa Timur) dan mendirikan dinasti baru yaitu
Dinasti Isanawangsa.
Lengkapnya ada di File Soft !!
0 Comments for "Makalah Sejarah Mataram"